Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, kabinetnya tidak akan menggelar rapat untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, sesuai jadwal yang ditetapkan.
Dia menyalahkan kelompok perlawanan Palestina itu karena menyebabkan “krisis di menit-menit akhir.”
Sebelumnya, kabinet Israel dijadwalkan akan mengesahkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza pada Kamis (16/1/2025) pagi waktu setempat.
Pada Rabu (15/1/2025), pemerintah Qatar mengumumkan Israel dan Hamas telah menyepakati gencatan senjata di Gaza yang akan mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025).
.
“Kabinet Israel tidak akan menggelar rapat hingga para mediator memberi tahu Israel bahwa Hamas telah menerima seluruh elemen dalam kesepakatan,” tambahnya.
Netanyahu tidak menyebutkan bagian-bagian mana yang menurut dia dilanggar Hamas.
mengatakan, tuduhan Netanyahu tersebut tidak berdasar.
Sedangkan anggota sayap politik Hamas, Izzat al-Rishq mengatakan, pihaknya berkomitmen terhadap kesepakatan gencatan senjata yang telah diumumkan para mediator pada Rabu.
melaporkan, salah satu alasan di balik penundaan rapat kabinet yang sedianya akan membahas soal kesepakatan gencatan senjata adalah terkait dengan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich.
Smotrich yang berasal dari partai berhaluan kanan jauh, dikabarkan belum memberi tahu Netanyahu apakah partainya akan keluar dari koalisi pemerintah jika gencatan senjata dengan Hamas disetujui.