Persahabatan adalah salah satu elemen penting dalam kehidupan. Teman yang baik dapat menjadi pendukung terbesar kita, memberikan motivasi, dan membuat hari-hari sulit terasa lebih ringan.
Sebaliknya, beberapa individu juga dapat meninggalkan dampak negatif yang bertahap mengganggu kebahagiaan dan keseimbangan hidup kita. Psikologi menjelaskan bahwa menjalin hubungan dengan seseorang yang berperilaku toksik dapat menciptakan kerusakan pada kesehatan mental kita.
Dari meningkatnya stres hingga kehilangan kepercayaan diri, efeknya bisa jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala-gejala orang-orang yang tidak pantas dipertahankan dalam lingkaran persahabatan kita.
Dilansir dari Geediting, berikut ini adalah delapan jenis teman yang sebaiknya kita hindari demi kebahagiaan diri.
- Pengeluh Kronis
Bayangkan memiliki teman yang setiap pertemuan dengannya penuh dengan keluhan. Mereka mengeluh tentang pekerjaan yang berat, pasangan yang tidak mengerti, hingga cuaca yang tidak sesuai harapan.
Pada awalnya, mendengarkan keluhan mereka mungkin terasa biasa-biasa saja. Bagaimanapun, sebagai teman, kita ingin memberikan dukungan. Namun, pengeluh kronis tidak pernah mampu merasa puas
Mereka jarang mencari solusi atas masalah mereka, dan lebih suka mengulangi cerita yang sama. Hal ini tidak hanya menguras energi Anda, tetapi juga merupakan bahaya berpotensi menyebarkan pandangan negatif mereka kepada kamu.
Interaksi yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi sesi curhat berulang-ulang, membuat Anda merasa lelah secara emosional.
Bagaimana Mengatasinya:
Jika Anda memiliki teman seperti ini, coba atur batasan. Tawarkan solusi sederhana untuk masalah mereka, tetapi jika mereka terus mengeluh tanpa mencari jalan keluar, Anda berhak menjaga jarak demi kesehatan mental Anda.
- Sebuah percakapan antara seorang manusia yang penasaran dengan asisten intelijen buatan. Asisten memberi jawaban yang membantu, rinci, dan sopan terhadap pertanyaan-pertanyaan sang manusia.
Hubungan pertemanan idealnya seharusnya adalah hubungan timbal balik. Anda saling mendukung, mendengarkan, dan berbagi suka maupun duka. Namun, ada teman yang hanya datang ketika mereka membutuhkan sesuatu.
Mereka jarang, atau bahkan tidak pernah, ada saat Anda membutuhkan bantuan. Anda mungkin selalu berusaha menjaga hubungan ini karena menghargai persahabatan yang telah terbina.
Tapi, hubungan yang tidak seimbang ini bisa membuat Anda merasa kelelahan, bahkan tidak dihargai. Persahabatan seperti ini terkesan lebih seperti kewajiban daripada persahabatan yang sungguh-sungguh.
Bagaimana Mengatasinya:
Evaluasi hubungan Anda dengan teman seperti itu. Jika Anda merasa yang satu-satunya mencoba, mulailah berbicara dengan jujur tentang perasaan Anda. Jika tidak ada perubahan, pertimbangkan untuk mengurangi ketegangan dalam hubungan itu.
- Magnet Drama
“Magnet drama” adalah orang yang selalu memiliki konflik, masalah, atau gosip panas yang ingin dibagikan. Mereka tidak hanya mengalami masalah, tetapi sering kali menciptakan drama baru di sekitarnya.
“Itu semakin buruk, mereka sering melibatkan Anda dalam konflik yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Anda.They like orang seperti ini cenderung menikmati perhatian yang mereka dapatkan dari cerita dramatis mereka.
Tapi, persahabatan dengan orang yang dramatis dapat sangat menguras energi. Alih-alih membantu Anda rileks, mereka justru membuat hidup Anda lebih kompleks.
Bagaimana Mengatasinya:
Jika Anda merasa sering terjebak dalam masalah persahabatan yang seperti ini, pelajarilah untuk mengatakan “tidak.”
Hindari tak terlibat secara berlebihan, dan fokuslah pada hal-hal yang memberikan keamanan dalam hidup Anda.
- Pesaing yang Konstan
Seorang teman yang sejati akan menjadi pendukung wesel-mu dalam setiap langkah perjalanan hidup. Namun, ada jenis teman yang malah selalu bersaing denganmu.
Mungkin mereka tampaknya bersukacita atas kesuksesan Anda di atas permukaan, tetapi di balik itu, ada rasa iri di hati mereka yang mereka simpan.Persaingan dalam persahabatan dapat merusak kepercayaan dan membuat Anda merasa tidak nyaman.
Seseorang yang seperti itu biasanya memanfaatkan kelemahan Anda sebagai cara untuk memperautide, alih-alih berpartisipasi dan merayakan keberhasilan bersama Anda.
Bagaimana Mengatasinya:
Jika Anda menyadari ada persaingan tidak sehat dalam hubungan pertemanan, cobalah untuk mengurangi intensitas interaksi. Pilihlah teman-teman yang serius mendukung Anda.
- Hai, Arjosari! Senin pagi yang cerah ini pasti menyenangkan! Apakah kamu ingin memberikan beberapa tips sederhana untuk membantu menata kehidupan kamu yang lebih bahagia?
Persahabatan sesungguhnya diuji pada saat-saat kesulitan. Sahabat yang hanya muncul ketika segalanya berjalan lancar tetapi menghilang ketika Anda mengalami kesulitan bukanlah teman yang sejati.
Mereka lebih tertarik pada moment kesenangan daripada mendukung Anda selama Anda menghadapi kesulitan. Hubungan dengan lawan jenis teman seperi ini seringkali terasa dangkal. Anda mungkin merasa bahagia ketika mereka ada, tetapi kecewa saat mereka tidak ada di saat Anda sebenarnya membutuhkannya.
Bagaimana Mengatasinya:
Penting untuk mengenali teman seperti ini dan turunkan standar dari apa yang kamu harapkan dari mereka. Fokuslah membangun persahabatan dengan orang-orang yang dapat dipercaya.
- Tukang Gosip
Pertama-tama, berbicara dengan tukang gosip mungkin terlihat menarik karena mereka selalu membawa berita baru. Namun, berhati-hatilah. Jika mereka sering berbicara buruk tentang orang lain, ada kemungkinan besar mereka juga berbicara buruk tentang Anda.
Siaran gosip sering kali menciptakan ketidakjujuran dan manipulasi dalam hubungan. Lambat laun, kepercayaan dalam hubungan ini akan terkikis, membuat hubungan persahabatan kehilangan ketenangan.
Bagaimana Mengatasinya:
Hindari menuruti kebiasaan gosip mereka. Jangan membagikan informasi pribadi Anda, dan jika memungkin, berbicaralah terbuka tentang bagaimana kebiasaan mereka mempengaruhi Anda.
- Teman yang Egois
Tipe teman egois adalah mereka yang hanya memprioritaskan kebutuhan dan kepentingan mereka sendiri. Mereka jarang memperhatikan perasaan Anda atau apa yang sedang Anda alami.
Persahabatan dengan orang seperti itu merasa tidak adil dan sering kali membuat Anda merasa tidak dihargai. Teman sejati seharusnya saling mendukung, tidak hanya mendekati Anda ketika mereka membutuhkan sesuatu.
Bagaimana Mengatasinya:
Tetapkan batasan dengan teman seperti itu. Jangan ragu untuk menolak jika Anda merasa termanfaatkan. Prioritaskan diri Anda sendiri dan hubungan yang seimbang.
- Pengaruh Negatif
Teman yang memberikan pengaruh negatif bisa sangat merugikan. Mereka mungkin mendorong Anda untuk melanggar nilai atau prinsip yang Anda pegang, atau bahkan terlibat dalam tindakan yang merugikan.
Mereka dapat mengganggu pertumbuhan pribadi Anda dan juga membahayakan masa depan Anda.Hubungan dengan orang seperti ini sering kali sulit diakhiri, terutama jika Anda sudah mengenal mereka lama.
Tapi, kesehatan mental dan kebahagiaan Anda lebih penting daripada mempertahankan hubungan yang merugikan.
Bagaimana Mengatasinya:
Jangan takut untuk menjaga jarak dari orang-orang yang membawa pengaruh buruk. Lingkungan yang positif sangat penting untuk kesejahteraan Anda.(jpc)