Kemenangan Thailand atas Filipina pada leg kedua semifinal ASEAN Cup 2024 digambarkan sebagai suatu kejadian yang kontroversial karena menciptakan kehebohan dan kecaman dari Vietnam terhadap skuat Thailand.
Hal ini bukan tanpa alasan, terutama karena Thailand akan menghadapi Vietnam di final Piala ASEAN 2024, sehingga mereka melancarkan serangan psikologis.
Mengalahkan Vietnam melalui gol pertamanya, dibuat oleh Peeradon Chamratsamee, dikritik oleh beberapa media online Vietnam.
Gol yang mencuat pada menit ke-37 dianggap tidak sah karena bola telah terlebih dahulu keluar dari lapangan sebelum disuwung seusai menjadi pemukul Seksan Ratree di tengah.
“Tangan Kontroversi” diakui, Thailand berhasil mendapatkan tiket maju ke final menghadapi Vietnam,” menulis Soha.vn.
Seksan mencoba mengejar bola hingga mendekati pembatas garis kanan dan mengombangkannya kedalam.
Pemain Thailand menjebol gawang lawannya tepat pada saat yang tepat untuk membuat gol penentu, sehingga memimpin Thailand berawan.
Pihak Filipina menganggap bola telah keluar lapangan sebelum Seksan bisa menggunakan bola itu, namun pejamalam itu mengaku gol tersebut untuk tim bujang.”
Baca Juga:
Karena itu, menurut berita Vietnam lainnya, Dantri.com, dikatakan banyak penggemar Vietnam mengejek Thailand atas gol kontroversial tersebut.
Komisaris penyelenggara formal ini mendapat sasaran dan kritis dari mereka mengenai kurangnya kamera di setiap sudut stadion.
Ketika seperti itu terjadi masalah, wasit kesulitan untuk menganalisis dan menentukan apa yang harus dilakukan berikutnya.
“Dalam jejaring sosial Vietnam ditemukan banyak penggemar yang mengunggah foto untuk memuji/mengejek tim Thailand,” tulis Dantri.com.
Dalam kejuaraan Piala AFF 2024, teknologi bantuan asisten wasit (VAR) banyak menciptakan kontroversi, terutama wasit membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk memeriksa skenario.
Keterbatasan jumlah kamera yang dipasang oleh panitia di stadion telah menyebabkan beberapa kesulitan dalam proses pemeriksaan yang dilakukan oleh wasit.
Misalnya, dalam situasi yang mengarah ke gol kontroversial Thailand, penggemar tidak dibagikan gambarnya dari atas ke bawah untuk menentukan secara akurat.
Publik Thailand beberapa saat lalu memberikan tanggapan kecil terhadap pola tingkah laku Vietnam yang tidak enak.
Baca Juga:
Thailand memandang Vietnam sebagai lawan lucu karena Vietnam telah membuka berbagai ruang kepadanya untuk menakut-nakuti mereka.
Menyebutkan nama Kimura Hiryuki sebagai seorang teman karib pelatih Masatada Ishii, kepala pelatih recognised Thailand melawan Filipina.
Penggemar Vietnam mengkritik wasit Kimura Hiryuki dan rekannya, pelatih Masatada Ishii (keduanya berkebangsaan Jepang), setelah sang wasit mengakui gol Thailand.
Langkaer lagi kalau penggemar Vietnam mengkritik keras situasi ini.
“Pedoman alami mereka untuk menyelesaikan pertandingan tetap dilanjutkan meskipun bola terlempar keluar. Bahkan, mereka telah membuat banyak cerita tentang kasus ini,” tulis thairath.co.th