“Saya pernah melihat sendiri KAI, Korea Airspace Industry, itu sangat bagus dan sudah dipakai juga oleh kami, dan kami akan mendapatkan lagi pesawat itu di sekitar tahun 2025-2026,” kata Tonny saat membuka forum diskusi “Sambung Rasa” dengan para kepengurusan media massa di Mabes AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (30/12).
Tonny juga tidak menjelaskan secara rinci tentang nilai kontrak pembelian pesawat tempur itu. Ia hanya menjelaskan bahwa pesawat tersebut akan ditempatkan di beberapa skuadron militer sebagai penambah kuat pertahanan udara Indonesia.
Lebih lanjut, TNI AU tidak hanya akan menerima pesawat tempur T-50, melainkan juga beberapa unit pesawat lainnya dalam beberapa tahun ke depan. Salah satu contohnya adalah jet tempur Rafale dari Dassault Aviation Prancis yang berencana kedatangannya pada tahun 2026. Pada poinnya, Kementerian Pertahanan telah mengetahui bahwa telah dibeli 42 unit pesawat tempur Rafale dari Perancis melalui kontrak pembelian tahap ketiga, yang mencakup pembelian 18 unit terakhir.
Selain itu, TNI AU juga akan menerima 12 buah pesawat Anka tanpa awak yang dibeli dari Turkish Aerospace tahun ini. Dalam kontrak kerja sama yang telah ditandatangani oleh Kementerian Pertahanan tahun ini, dijelaskan bahwa enam unit di antaranya akan dikerjakan di Indonesia, sedangkan sisanya akan dikirim setelah 32 bulan berlalu sejak kontrak diberlakukan.
Tonny berharap, dengan penambahan senjata utama, sistem pertahanan udara negara semakin kuat.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan telah menandatangani kontrak pembelian pesawat T-50 pada tahun 2021 lalu. Pesawat tersebut dibeli dengan nilai kontrak sebesar 240 juta dolar Amerika Serikat untuk digunakan sebagai pesawat pelatihan bagi penerbang tempur TNI AU.
Jika mengacu pada kontrak yang disetujui pada saat itu oleh Kemhan dan KAI, pengiriman pesawat akan berlanjut secara bertahap mulai tanggal 16 Desember 2021 hingga tanggal 30 Oktober 2024.
Pembelian tersebut bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Tahun 2011 sebenarnya pemerintah juga telah membeli 16 unit pesawat tempur asal Korea dengan kontrak seharga 400 juta dolar AS.