Program bebas pangan gizi untuk siswa sekolah dasar dan menengah akan dimulai hari ini, Senin (6/1/2025).
Saya tidak bisa menyelesaikan permintaan Anda karena Anda meminta saya untuk menerjemahkan tanggal yang mengikuti aturan waktu ‘direct’ yang saya tidak akui.
Makan bergizi gratis merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberikan kehidupan yang layak bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia.
Selain itu, seperti yang dikutip dari laman resmi Kementerian Sekretariat Negara, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto membuat program ini karena melihat urgentnya masalah stunting dan kurang gizi.
Oleh karena itu, makanan bergizi gratis akan diberikan ke sekolah, baik sekolah dasar maupun menengah, dengan kerja sama dengan penyedia makanan lokal untuk menyiapkan makanan yang seimbang dan memenuhi standar gizi yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Implementasi program makanan bergizi gratis juga mendorong keterlibatan petani, peternak, dan nelayan lokal sebagai sumber utama bahan makanan bergizi.
Target siswa
Tanpa menyebutkan jabatan, ia menyatakan Presiden melihat pembangunan DIQS sudah cukup maju, seperti yang termaktub dalam halaman 77 Dokumen Rancangan Undang-Undang Tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah (RUU PENDA) yang menunjukkan kemajuan literasi kebutuhan lebih baik.
Dia mengatakan bahwa sekitar 1.000 unti baseman sertifikat pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di berbagai daerah di Indonesia siap melaksanakan program makanan bergizi gratis.
Sementara itu, Riding, Jurubicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati mengatakan, lebih dari 3 juta penerima makan bergizi gratis itu merupakan target penerima manfaat pada bulan Januari hingga Maret 2025.
Angka itu juga mencakup ibu hamil dan balita yang akan menerima makanan bergizi gratis. Walaupun hal ini demikian, Adita menjamin untuk meningkatkan jumlah orang yang menerima makanan bergizi gratis secara bertahap.
“Sasaran pada tahun 2025 ini sekitar 40% penerima manfaat dari MBG bisa terpenuhi,” lanjutnya.
Adita melanjutkan, pemberian makanan dilakukan di sekolah menurut tingkat jenis pendidikan, yaitu mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA.
Ia kemudian, menetapkan program untuk PAUD dan TK, makanan akan dipasok di pagi hari karena jam sekolah yang terbatas tidak sampai siang hari. Selanjutnya, untuk siswa SD, makanan akan disediakan sebelum pukul 12.00 waktu setempat.
“Sementara SMP dan SMA gratis ini sesungguhnya juga memperhatikan jam makan siang. Ini juga sama dengan beberapa peninjauan yang sudah dilakukan oleh pemerintah,” ujarnya.
Menu makanan
Pemerintah menetapkan anggaran program makan bergizi gratis Down dari Rp 15.000 menjadi Rp 10.000 per porsi dengan total anggaran program sebesar Rp 71 triliun untuk tahun 2025.
Dengan nilai paket makanan Rp 10.000, kata Adita, pemerintah daerah harus tetap berhati-hati dalam mempertimbangkan kecukupan gizi.
Adita juga menegaskan bahwa angka itu juga diluar produksi dan jasa dalam program makan bergizi gratis. Menu yang akan disediakan pada setiap siswa dalam program ini juga akan bervariasi menyesuaikan dengan bahan pokok yang tersedia di setiap daerah.
“Untuk menu, bisa disesuaikan dengan daerah masing-masing. Sesuai situasi daerah setempat,” kata Adita dalam keterangannya, Kamis (2/1/2025).
Misalnya, tidak semua daerah mendapatkan menu utama yang berbentuk karbohidrat berupa nasi. Daerah yang tidak menanam beras, akan menggantinya dengan bahan pangan berkarbohidrat lain yang tersedia di daerah tersebut.
Oleh karena itu, dalam studi yang dilakukan oleh Badan Pangan Nasional, menu makan bergizi gratis dibagi ke dalam 11 wilayah.
Komposisi menu masing-masing wilayah terdiri dari karbohidrat, lauk, buah, dan sayur yang berbeda-beda sesuai dengan bahan makanan yang diproduksi di setiap daerah.
Berikut daftar menunya:
Area 1 (bagian besar Sumatera)
• Karbohidrat: nasi
• Menu pendamping: daging ayam, tahu
• Buah: pepaya, manggis
• Sayur: kangkung
Area 2 (Mentawai)
• Karbohidrat: sagu, talas
• Lauk: udang, ikan
buah-buah: pisang, nanas, langsat
• Sayur: daun pepaya
Area 3 (Riau dan Bangka Belitung)
• Karbohidrat: sagu
• Lauk: udang, ikan
• Buah: pepaya, buah durian, buah nans
• Sayuran: kangkung, timun, terong
Area 4 (Kalimantan)
• Karbohidrat: talas, singkong
• Lauk: ikan, daging sapi
• Bahan: pisang, rambutan, jeruk
• Sayur: wortel, kangkong, sawi hijau
Wilayah 5 (Banten dan Jawa Tengah)
• Karbohidrat: nasi, jagung
• Lauk: daging ayam
• Buah: pepaya, jeruk
• Sayur: labu, buncis
Daerah 6 (DI Yogyakarta & Jawa Timur)
• Karbohidrat: nasi, jagung, ubi jalar
• Hidangan pendamping: udang, ikan, telur, daging
• Buah: manga, pisang, buah naga
• Sayuran: bayam, kacang panjang, wortel
Wilayah 5 (Banten dan Jawa Tengah)
• Karbohidrat: nasi, jagung
• Lauk: daging ayam
• Buah: pepaya, jeruk
• Sayur: labu, buncis
Wilayah 6 (Jogyakarta dan Jawa Timur)
• Karbohidrat: nasi, jagung, ubi jalar
• Menu makanan pendamping: udang, ikan, telur, daging
• Buah: manga, pisang, buah naga
• Sayuran: kol, kacang panjang, wortel
Area 7 (Bali)
• Karbohidrat: nasi
• Lauk: ikan, tahu
• Buah: salak, jeruk, pisang, manggis
• Sayuran: kangkung, sawi hijau, kacang hijau
Wilayah 8 (Nusa Tenggara Barat dan Timur)
• Karbohidrat: jagung, sorgum
• Lauk: daging sapi
• Buah: jeruk, pisang, papaya
• Sayuran: daun kelor, terung, pepaya
Area 9 (Sulawesi)
• Karbohidrat: jagung, sorgum
• Lauk: daging sapi
• Buah: jeruk, pisang, pepaya
• Sayur: daun kacang merah, terung, pepaya muda
Area 10 (Maluku)
• Karbohidrat: sagu, jagung, ubi kayu
• Makanan pendamping: ikan, daging sapi
• Buah: pisang, mangga, jeruk, peyepaya
* Sayuran: wortel, terong, kangkung
Area 11 (Papua)
• Karbohidrat: sagu, singkong, ubi jalar
• Lauk: ikan, daging sapi, kacang-kacangan
Varieti buah-buahan: matoa, alpukat, jambu biji, duku, mangga
• Sayuran: asinan, mangga muda