Pada hari Kamis (13/3/2025), Bobocabin Gunung Mas Puncak di Bogor, Jawa Barat, ditutup dengan segel. Meskipun demikian, tempat penginapan yang terletak di tengah perkebunan teh tersebut menyatakan telah memiliki beberapa izin sejak mulai beroperasinya pada tahun 2022.
“Bobobox sudah menyelesaikan semua persyaratan izin yang dibutuhkan sehingga tempat menginap bisa berfungsi sesuai aturan yang ada sejak dimulainya operasionalnya di tahun 2022,” ungkap Co-Founder dan Presiden Bobobox, Antonius Bong, dalam pernyataan formal, Selasa (18/3/2025).
Setelah mendapat surat peringatan untuk pemantauan berkaitan dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), Bobobox saat ini sedang mengadakan diskusi dengan wakil dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLHK).
Komunikasi yang berfokus pada pembentukan pemahaman bersama dan peningkatan sinergi di antara badan pengawas, partner, dan Bobobox selaku penyedia layanan, turut diselenggarakan bersama dengan Kementerian Pariwisata serta PT Perkebunan Nusantara I Wilayah 2.
Antonius menyebut bahwa pembuatan Bobocabin Gunung Mas dilaksanakan tanpa menggunkan peralatan berat dan masih memperhatikan proporsi lahan untuk konstruksi kabinnya.
Untuk menjamin kesesuaian dengan aturan Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Bobocabin Gunung Mas mengatur agar jumlah unit tidak melebihi 30 kabin.
“Banyak wilayah masih menjaga kondisi aslinya sehingga memudahkan penyerapan air hujan ke dalam tanah secara maksimal,” jelasnya.
Mengapa rumah penginapan Bobocabin di Gunung Mas ditutup atau disterilisasi?
Pada hari Kamis, tanggal 13 Maret 2025, tempat penginapan bernama Bobocabin yang terletak di kawasan Gunung Mas Puncak Bogor, Jawa Barat, telah ditutup sementara atau disegel oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (dikenal sebagai Zulhas).
Zulhas menutup Bobocabin Gunung Mas bersama dengan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.
Dengan akun TikTok resmi @صند
zul.hasan,
Zulhas menjelaskan sebab penutupan Paket Wisata Bobocabin Gunung Mas adalah adanya pelanggaran terhadap lingkungan.
Menurut pendapatnya, jika area di puncak gunung mengalami kerusakan, baik itu sungai maupun sekitarannya, maka hal tersebut akan berdampak pada daerah aliran sungai yang lebih rendah, yaitu ketahanan pangan.
Hanif mengatakan bahwa dari total area seluas 28.000 hektar, terdapat sekitar 145.000 titik yang berada di bawah kewenangan DAS (Daerah Aliran Sungai) hulunya sungai Ciliwung.
Pelanggaran oleh Bobocabin Gunung Mas yang disinggung Zulhas masuk ke dalam kategori serius.
“(Bobocabin) adalah satu-satunya yang tidak mengalami perubahan fungsi, langsung diperbarui layaknya Jaswita kemarin,” ujar Zulhas.
Proses pemulihan hijauan di area Puncak Bogor
Walaupun telah ditutup, Bobocabin Gunung Mas masih aktif hingga kini.
Bobobox menyokong upaya pemerintah dalam merancang pengelolaan tempat pariwisata untuk menjaga kelestarian alam.
Berikut adalah beberapa usaha kolaborasi dalam rangka penataan hijau di wilayah Puncak Bogor yang mencakup:
- Pelestarian alam dengan menjaga keberlangsungan ekosistem dalam area pariwisata
- Manajemen lingkungan yang efektif dapat dicapai melalui penerapan ide wisata berkelanjutan, contohnya adalah agroforestri, untuk mempertahankan keseimbangan di antara industri pariwisata dan habitat alami sekitarnya.
- Meningkatkan ketahanan makanan, dengan memaksimalkan sumber daya setempat secara bertanggung jawab jangka panjang.
Selanjutnya, melalui pengalaman bermalam yang dekat dengan alam, konsep bisnis Bobocabin berhasil meningkatkan nilai ekonomi berdasarkan optimalkan pemanfaatan lahan dan pembuatan lapangan pekerjaan.
Diatas 80% pegawai di Bobocabin Gunung Mas berasal dari masyarakat setempat.
Ekosistem wisata yang dikembangkan oleh Bobobox bersama para mitranya telah memberikan kontribusi terhadap putaran perekonomian setempat sebesar Rp 2,5 miliar dalam bentuk Pendapatan Tambahan.
Efek tersebut pun nampak dari kerjasama antara Bobobox bersama 25 partner kuliner dan minuman, beserta penyelenggara kegiatan lokal, yang turut berkontribusi untuk mengokohkan jaringan bisnis di area destinasi pariwisata tersebut.
