Populer: Pemindahan ASN ke IKN Ditunda Lagi; Ancaman Trump ke BRICS

Posted on

Pemerintah resmi menunda pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada Januari 2025. Kabar tersebut menjadi salah satu berita paling banyak dibaca sepanjang Jumat (31/1).

Pemindahan ASN ke IKN Ditunda Lagi

Keputusan ini disampaikan dalam surat resmi yang diterbitkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) pada 24 Januari 2025.

Dalam surat tersebut, dijelaskan dua pertimbangan penundaan ASN ke IKN. Pertama, penataan organisasi dan tata kerja di sejumlah kementerian dan lembaga (K/L) masih dalam tahap konsolidasi internal.

Surat pemberitahuan penundaan ini dikirimkan kepada 41 kementerian dan lembaga. Termasuk kementerian koordinator, kementerian teknis, serta beberapa lembaga negara.

Kepala Biro Data, Komunikasi, dan Informasi Publik (DAKIP) Kementerian PANRB Mohammad Averrouce mengatakan, ada penyesuaian dalam rencana pemindahan ASN ke IKN.

Dia juga menjelaskan, hingga saat ini baru ada 20 tower dari total 48 tower rusun ASN di IKN. Begitu juga dengan ruang kantor masih dalam proses pembangunan atau persiapan sarana dan prasarana.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti memastikan rusun (rumah susun) yang disiapkan untuk ASN di IKN sudah siap ditempati. Meski begitu, rencana pemindahan ASN kembali tertunda, dan salah satu penyebab yang mencuat adalah adanya pemangkasan anggaran.

Ancaman Trump ke BRICS

Donald Trump mengancam bakal mengenakan tarif 100 persen kepada semua anggota kelompok ekonomi pimpinan Rusia itu.

Peringatan keras itu disampaikan Trump dalam unggahannya di Truth Social, Kamis (30/1). Sebelumnya, dia pernah mengancam hal yang sama pada November 2024 kepada BRICS, beberapa minggu setelah menenangkan Pilpres AS.

“Kami akan meminta komitmen dari negara-negara yang tampaknya bermusuhan ini bahwa mereka tidak akan menciptakan mata uang BRICS yang baru atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan Dolar AS yang perkasa atau mereka akan kena tarif 100 persen,” katanya dikutip dari Reuters, Jumat (31/1).

Ancaman Trump ini dipicu oleh pernyataan Rusia yang sebelumnya menyebut setiap upaya AS untuk memaksa negara-negara untuk menggunakan dolar akan menjadi bumerang.