Profil Kombes Pol Irwan Anwar, Resmi Dimutasi dari Kapolrestabes Semarang Usai Kasus Penembakan Gamma

Posted on

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengalihkan posisi Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Semarang yang bertanggung jawab atas Irwan Anwar.

Perubahan yang disebut dalam Telegram Rahasia Kapolri Nomor ST/2776/XII/KEP./2024 ditandatangani tanggal 29 Desember 2024.

Kemudian seorang Kombes Pol Irwan Anwar dilakukan pemecatan di tengah menangani kasus pembunuhan siswa SMK bernama Gamma yang dilakukan oleh Aipda Robig Zaenudin (RZ), anggota Polrestabes Semarang.

Pada rapat pendengar pendapat dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) tanggal 3 Desember yang lalu, Irwan Anwar mengumumkan kesiapannya untuk bertanggungjawab atas kasus penembakan tersebut.

, Senin (30/12/2024).

Lantas, seperti apa ini profil Bripin Pol Irwan Anwar yang ditempatkan kembali pada jabatan Kapolrestabes Semarang?


Baca juga:

Belakangan tanggal 19 Januari 1965, Irwan Anwar lahir di Baturaja, Lahat, Sumatera Selatan. Ia menyelesaikan Pendidikan GTKI di Bandung pada tahun 1993. selain itu, Beliau juga berhasil menyelesaikan :

Komisaris Besar Polisi Irwan Anwar, S.I.K., S.H., M.Hum merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Jawa Tengah, tahun 1994.

Perubahan jabatan yang terjadi pada Irwan Anwar adalah sebagai Kapolrestabes Semarang terjadi pada tanggal 11 Oktober 2023.

Lelaki kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 17 Februari 1972 itu kemudian dilantik menjadi Kapolrestabes Semarang pada Januari 2021.

Sebelum menempati posisi komisaris besar Polrestabes Semarang, Irwan pernah beroperasi dalam bidang reserse.

Dia menjabat pernah sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polisi Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) pada tahun 2020.

Irwan pernah menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pidana Siber yang berada di bawah Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri pada tahun 2018.

Pada tahun 2017, dia pernah menjabat sebagai Kapolrestabes Makassar, Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber (DITTIPSIBER) Bareskrim Polri, dan Dirreskrimum Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).

Irwan Anwar juga telah menjabat sebagai Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Metro Jaya di Lido, Bogor, Jawa Barat.

Dia pernah menempati posisi sebagai Wakil Kepala Polisi Resor (Wakapolres) Metro Depok pada tahun 2013 serta Kapolres Madiun pada tahun 2011.


Baca juga:

Saya tidak menemukan teks tentang “Alasan mutasi Kombes Pol Irwan Anwar”. Mohon konfirmasi silakan memberikan teks yang lengkap agar saya bisa memutuskan untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.

.

, Senin.

Bukan hanya Irwan Anwar, surat Telegram Rahasia Kapolri Nomor ST/2776/XII/KEP./2024 juga mengditugaskan 35 perwira menengah (pamen) lain.

Dari jumlah tersebut, 18 di antaranya adalah Kapolres, Kapolresta, dan Kapolrestabes jajaran Polda Jateng, termasuk Irwan Anwar.

Irwan Anwar sendiri berpindah jabatan ke position baru sebagai Wakil Kepala Kemasyarakat, Kamtibmas, Pusdiklat Polri (Irkam Polri) yang berada di bawah STIK Lemdiklat Polri.

Saat ini, posisi Kapolrestabes Semarang yang belum diisi akan diisi oleh Kombes Pol M Syahduddi, yang sebelum menjabat Kapolres Metro Jakarta Barat Polda Metro Jaya.

Atas pernyataan itu, Polri menyatakan bahwa mutasi dalam jajaran Polri merupakan proses rutin bertujuan meningkatkan pelayanan kepada publik.

Dia berharap, perubahan ini dapat menyediakan dorongan baru bagi Polisi Daerah Jawa Tengah dan keturutannya dalam menjalankan tugas serta menjaga situasi keamanan dan keteraturan sosial masyarakat.

“Terutama dalam rangka mendukung program pemerintah dan mengamankan agenda strategis nasional yang akan berlangsung pada tahun 2025,” katanya.


Baca juga:


Saya tidak menemukan teks asli yang Anda maksud. Masih aku ditanya!

Mohon kirimkan teks asli, agar dapat mendampingi dengan paragrafnya dalam Bahasa Indonesia.

Irwan mengatakan berkenaan dengan kasus penembakan di sekolah menengah kejuruan (SMK) Ngaliyan, Semarang, bahwa Aipda Robig menembak karena dia merasa terancam oleh serangan korban dan kelompoknya, yang sebelumnya telah disebutkan sebagai tawuran.

Namun, Kepala Bidang Keamanan dan Peran Intelijen Polda Jawa Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Aris Suprioyono, memberikan keterangan yang berbeda.

Aris menyatakan AN. Supianto (dikenal dengan panggilan Robig) menembak korban karena sepeda motornya dipepet, bukan akibat tawuran seperti yang sering dipaparkan Kapolrestabes Semarang.

Setelah kasus ini terbongkar, Kombes Pol Irwan Anwar sempat menyatakan tunduk pada kewajiban hukum dan siap menerima konsekuensi apa pun.

Ia pun mengakui bahwa RZ melanggar prinsip-prinsip penggunaan kekuatan, melakukan kesalahan dalam menilai situasi, serta tidak tepat dalam menggunakan senapan api.

, Selasa (3/12/2024).