PSM Makassar didenda penurunan tiga poin oleh Dewan Disiplin PSSI setelah 12 pemain bermain saat melawan Barito Putera di Liga 1, Minggu (22/12) malam WIB. Sekarang, kelompok ‘Juku Eja’ berharap hukuman itu dibatalkan karena mereka merasa tidak bersalah.
Pelatih PSM, Muhammad Nur Fajrin, menjelaskan bahwa kesalahan ada di pihak wasit. Karet wasit pun telah mengakui kesalahan tersebut. Maka, dia berharap hukuman untuk juara Liga 1 2022/23 itu dicabut.
“Kami tidak puas dengan putusan komdis (komite disiplin), kami mengajukan banding atas ketidakpuasan kami, karena tidak ada kesalahan yang mengarah ke PSM, jadi kami berharap putusan disiplin itu dibatalkan, itu saja,” sebut Fajrin dalam keterangan melalui Zoom, Senin (30/12).
Babak kedua terjadi tak lama setelah terjadi tiga pergantian pemain dari PSM.
Fajrin mengatakan, di moment tersebut, skuat PSM juga menyadari ada 12 pemain di lapangan. Ia mengatakan, PSM telah mencoba untuk mengingatkan panitia pertandingan.
Pertandingan kami sudah dimulai, namun wasit masih berstatus sebenarnya,” ujar Fajrin, “Dan kemudian, setelah itu, wasit menjadi bagian dari pertandingan kami. Kami tahu bahwa kami akan bermain dengan 12 orang, setelah kami belum mengetahui apakah tim kami mengajukan protes terhadap 12 pemain.
“Pertandingan pun berlangsung, kita sadar sudah bermain 12 orang, kita pun berteriak kepada wasit agar pertandingan ditunda singkatnya pemain yang digantikan dapat keluar, membuat pertandingan bisa berlangsung 11 melawan 11,” tambahnya.
Penurunan poin ini mengakibatkan PSM terjatuh ke peringkat 11 klasemen dengan 24 poin.