Sebelum memulai petualangan mudik Lebaran 2025, alangkah bijaksana untuk mengecek ulang keadaan ban mobil bekas favorit Anda.
Betul, banyak pengendara yang mengabaikan keadaan ban kendaraannya.
Banyak kejadian ban meledak atau sobek ketika dalam perjalanan.
Sehingga menimbulkan kecelakaan yang berakibat pada hilangnya nyawa.
Agar hal tersebut tidak terjadi, lebih baik melakukan tindakan preventif secara tepat.
Melakukan pemeriksaan pada ban dengan teratur.
Berikut ini adalah tiga metode sederhana yang dapat diikuti oleh para pengendara mobil untuk menghindari masalah pada ban, silakan disimak.
1. Kondisi Fisik Ban
Pertama-tama, cek keadaan fisik ban untuk melihat apakah ada kerusakan pada ban tersebut.
Ban yang mengalami kerusakan akibat benturan dengan objek keras atau tajam dapat merusak strukturnya sehingga menjadi lebih rentan pecah.
“Bila Anda menemui ban yang rusak atau muncul benjol akibat benturan jalan, sebaiknya diganti dengan yang baru. Sebab pada suatu saat, tekanan udara dalam ban dapat menyebabkannya meletus,” jelas Rendi Cristian Darmawan.
Rendi Cristian Darmawan merupakan kepala mekanik dari Nawilis, Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Jangan lupa periksa seluruh bagian ban, termasuk retakan kecil atau besar yang bisa saja membahayakan jika tetap dipergunakan.
Keretakan tipis tersebut umumnya disebabkan oleh usia ban yang telah mencapai lebih dari dua tahun, sehingga menyebabkan ban kehilangan fleksibilitasnya.
2. Tekanan Angin Ban
Metode sederhana berikutnya adalah memeriksa tekanan udara pada ban kendaraan Anda.
Kekuatan tekanan udara di dalam ban sungguh perlu dicermati supaya keadaan ban tetap terjaga dengan baik ketika digunakan menempuh berbagai rute jalan.
“Kelebihan angin dapat mengakibatkan kondisi overpressure pada ban atau peningkatan tekanan yang tidak normal,” jelas Rendi.
Pada suhu tinggi, udara di dalam ban akan mengembang sehingga dapat meningkatkan tekanan secara tidak normal.
Kekuatan tekanan ban dapat meningkat sekitar 3 sampai 4 Psi ketika berada dalam kondisi hangat.
Oleh karena itu, sebaiknya periksa danpastikan tekanan udara pada ban memenuhi standar yang ditentukan oleh pembuat kendaraan untuk menghindari kondisi overpressure.
3. Perhatikan indikator keausan treads (TWI)
Terakhir adalah memeriksa kondisi TWI TWI (Tread Wear Indicator) pada ban kendaraan Anda.
Jika Anda menemukan adanya simbol berbentuk segitiga pada dinding ban tersebut adalah TWI.
TWI ini menggambarkan letak tepi luar ban yang berada secara eksakt di kedua sisinya saat sedang berkembang.
“Bila garis TWI ini telah tercapai, hal itu mengindikasikan dinding ban sudah mulai menyusut,” jelasnya.
Lebih baik melakukan pergantian ketika kondisi TWI telah terkena aspal.
Ban dengan ketebalan kurang optimal bukan saja beresiko meletus, tetapi juga dapat membuat permukaannya jadi lebih seluncur khususnya pada waktu hujan turun.
Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari ban kendaraan Anda yang berbekas rusak di jalan saat pulang kampung pada Lebaran tahun 2025.