Sebagai ibu baru, tantangan terberat yakni menghadapi ritme menyusui yang menyita waktu ya, Bunda. Lantas, bagaimana saat waktu tidur berantakan? Simak tips atur jam tidur untuk ibu baru yang menyusui, yuk.
Menyambut bayi baru lahir ke dalam hidup Bunda adalah pengalaman yang menyenangkan dan mengubah hidup, tetapi juga dapat mengguncang dunia. Tak jarang, saking bahagianya menyambut tamu baru di rumah, waktu tidur pun jadi berantakan.
Di awal-awal, mungkin Bunda tidak terasa melewatinya. Seiring dengan waktu, malam-malam tanpa tidur dengan rutinitas baru pun terasa sangat membebani, sehingga penting untuk memprioritaskan istirahat tidak hanya untuk kesehatan fisik dan emosional, tetapi juga untuk memelihara ikatan yang kuat dengan bayi.
Dr. Alejandra Toro Bejarano, seorang obgyn dari Atrium Health Women Care One Health mengatakan bahwa ibu baru yang kurang tidur perlu menemukan keseimbangan selama hari-hari awal menjadi ibu.
7 Alasan Mengapa Menyusui di Hari Kedua setelah Melahirkan Terasa Lebih Sulit
|
Dampak kurang tidur pada ibu baru
Toro Bejarano mengatakan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan sakit kepala, perubahan nafsu makan dan berat badan karena peningkatan kadar kortisol, kesulitan menyusui, dan kelelahan umum. Dan itu hanyalah dampak fisik. Pada tingkat emosional, kurang tidur dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi pasca persalinan, menghambat ikatan dengan bayi, dan berkontribusi pada perasaan tidak mampu sebagai ibu baru.
âMengenali dampak ini adalah langkah pertama dalam mengambil tindakan untuk memprioritaskan istirahat dan melindungi kesehatan Bunda,â kata Toro Bejarano seperti dikutip dari laman
Bunda juga perlu menerapkan strategi untuk membantu mendapatkan kembali waktu istirahat yang hilang sehingga kesehatan tubuh lebih maksimal terjaga. Berikut ini beberapa yang bisa dilakukan ya, Bunda:
1. Isi ulang tenaga saat bayi tidur
Tidak selalu praktis untuk tidur saat bayi Bunda tidur siang, tetapi penting untuk menggunakan waktu ini untuk memprioritaskan kesehatan dan energi. Ini bisa berarti menelepon teman, menonton acara TV, atau, ya, tidur sebentar. Apa pun yang membantu Bunda merasa menjadi diri sendiri bisa dilakukan saat bayi tertidur.
2. Sisihkan waktu untuk momen diri sendiri
Jadwalkan momen untuk perawatan diri setidaknya seminggu sekali. Baik itu pergi ke pusat kebugaran, membaca buku favorit, atau menonton film, dan melakukan sesuatu yang Bunda sukai dapat mengisi ulang baterai mental dan emosional Bunda. “Ibu perlu ingat bahwa melakukan aktivitas yang mereka sukai bukanlah hal yang egois karena sesungguhnya itu perlu,” kata Toro Bejarano.
Peran support system untuk ibu menyusui
Pasangan dan orang terkasih lainnya memainkan peran penting dalam membantu ibu baru mendapatkan istirahat yang mereka butuhkan. “Penting bagi pasangan untuk melangkah maju dan berbagi tanggung jawab,” kata Toro Bejarano. “Membiarkan ibu tidur tanpa gangguan, bahkan selama beberapa jam dapat membuat perbedaan besar.”
Berikut ini beberapa cara orang terkasih yang dapat membantu meringankan pasangan saat mereka menjadi ibu baru:
1. Lakukan tugas-tugas rumah tangga seperti memasak, mencuci, dan membersihkan.
2. Dorong pasangan untuk beristirahat untuk merawat diri sendiri.
3. Tawarkan untuk menjaga bayi agar Bunda dapat tidur siang atau bersantai
4. Jika Bunda merasa nyaman, mereka dapat mengambil alih tugas mengasuh bayi agar Bunda dapat beristirahat. Jika Bunda memompa ASI, pertimbangkan untuk membagi waktu menyusui untuk memastikan Bunda tidak harus terbangun setiap saat.
5. Menyeimbangkan menyusui dan tidur.
Penting Bunda ketahui bahwa menyusui dapat mengganggu tidur, terutama pada minggu-minggu awal saat produksi ASI masih terbentuk, dan menyusui secara berkelompok merupakan hal yang umum. Namun, ada beberapa cara untuk mengatasinya. Pertimbangkan strategi berikut agar Bunda tetap waras menjalani peran baru sebagai ibu menyusui:
1. Pompa dan simpan ASI untuk menyusui nanti sehingga orang lain dapat membantu mengatur waktu menyusui.
2. Mintalah petunjuk dari konsultan laktasi di klinik kandungan dan ginekologi untuk mengatasi tantangan dan meningkatkan efisiensi.
3. Kualitas lebih penting daripada kuantitas.
Oh iya, Bunda, meskipun waktu tidur terbatas, ada beberapa cara untuk meningkatkan kualitas istirahat secara keseluruhan:
1. Tetapkan jadwal rutin untuk bayi, jika memungkinkan, untuk menciptakan konsistensi dalam rutinitas Bunda.
2. Aturlah waktu tidur tanpa gangguan minimal enam jam dengan mengandalkan sistem pendukung Bunda untuk menyusui di malam hari.
3. Jaga pola makan yang seimbang dan konsultasikan dengan dokter Bunda tentang kembali berolahraga jika perlu. Bahkan gerakan yang lebih lambat, seperti berjalan-jalan di sekitar lingkungan atau sesi peregangan, dapat sangat memengaruhi tingkat energi dan kesejahteraan Bunda secara keseluruhan.
Kenali tanda-tanda kurang tidur mulai mengganggu
Penting untuk mengenali kapan kurang tidur memengaruhi kesehatan atau kemampuan untuk merawat bayi. Tanda-tandanya dapat meliputi sebagai berikut ya, Bunda:
1. Kelelahan parah yang memengaruhi aktivitas sehari-hari.
2. Kesulitan menjalin ikatan dengan bayi Bunda.
3. Ketidakmampuan untuk fokus, sakit kepala, nafsu makan yang buruk, atau makan berlebihan.
4. Peningkatan kecemasan atau depresi.
5. Kesalahpahaman umum tentang menjadi ibu baru adalah bahwa depresi pascapersalinan dan pengalaman kecemasan sama untuk semua orang. Namun pada kenyataannya, keduanya dapat bermanifestasi secara berbeda pada setiap individu.
“Jika Bunda sangat lelah sehingga tidak dapat melakukan aktivitas normal atau tidak merasa seperti diri sendiri, penting untuk berbicara dengan dokter Bunda,” kata Toro Bejarano. “Tidak apa-apa untuk membicarakan perasaan Bunda, bahkan jika Bunda tidak yakin apa yang normal dan apa yang tidak.”
Permasalahan kurang tidur memang dapat mengganggu aktivitas menyusui. Segera konsultasikan dengan konselor laktasi ataupun dokter mengenai hal tersebut agar tidak berlarut-larut ya, Bunda.
Pilihan Redaksi
|
Gratis!